22/12/2015
Presiden Menagih Janji Menteri Koordinator Kemaritiman Terkait "Dwell Time"
JAKARTA - Presiden menagih janji Menteri Koordinator Kemaritiman terkait perbaikan waktu tunggu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Presiden meminta
Menteri Koordinator Kemaritiman menjelaskan berbagai langkah yang telah
ditempuh untuk memperbaiki waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan (dwell time).
"Saya ingin dapatkan laporan dari Menko Kemaritiman dan menteri lainnya terkait langkah yang sudah kita ambil untuk menekan dwell time dan saya ingin melihat perubahan yang konkret," Ungkap Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas pada Selasa 22 Desember 2015.
Presiden mengaku telah menerima laporan hasil pengawasan BPKP langsung dari lapangan dan akan terus memonitor perbaikan dwell time di Tanjung Priok melalui BPKP.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa perbaikan dwell time sangat berpengaruh pada peningkatan daya saing nasional. Karena Presiden menilai bahwa waktu tunggu kontainer harus lebih cepat agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
"Begitu kita lambat, kita tidak efisien, kita akan ditinggal oleh negara lain. Saya minta terus pembenahan-pembenahan untuk mengatasi penumpukan kontainer yang melewati batas waktu," Terang Presiden Jokowi.
Presiden menargetkan dwell time maksimal hanya empat hari dari sekitar enam hari pada saat ini. Percepatan dwell time seharusnya sudah tuntas pada Oktober 2015 lalu.
Singapura hanya memerlukan satu hari untuk dwell time barang di pelabuhan, sedangkan Malaysia dua-tiga hari untuk dwell time barang di pelabuhan. Menteri Koordinator Kemaritiman sempat berjanji akan segera membenahi dwell time di Tanjung Priok.
Beberapa langkah-langkah yang akan di ambil oleh Menteri Koordinator Kemaritiman adalah dengan membangun jalur kereta api, memperbanyak "jalur hijau", meningkatkan denda, menyederhanakan aturan, memanfaatkan sistem teknologi informasi, dan berkoordinasi dengan pihak lainnya.
"Saya ingin dapatkan laporan dari Menko Kemaritiman dan menteri lainnya terkait langkah yang sudah kita ambil untuk menekan dwell time dan saya ingin melihat perubahan yang konkret," Ungkap Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas pada Selasa 22 Desember 2015.
Presiden mengaku telah menerima laporan hasil pengawasan BPKP langsung dari lapangan dan akan terus memonitor perbaikan dwell time di Tanjung Priok melalui BPKP.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa perbaikan dwell time sangat berpengaruh pada peningkatan daya saing nasional. Karena Presiden menilai bahwa waktu tunggu kontainer harus lebih cepat agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
"Begitu kita lambat, kita tidak efisien, kita akan ditinggal oleh negara lain. Saya minta terus pembenahan-pembenahan untuk mengatasi penumpukan kontainer yang melewati batas waktu," Terang Presiden Jokowi.
Presiden menargetkan dwell time maksimal hanya empat hari dari sekitar enam hari pada saat ini. Percepatan dwell time seharusnya sudah tuntas pada Oktober 2015 lalu.
Singapura hanya memerlukan satu hari untuk dwell time barang di pelabuhan, sedangkan Malaysia dua-tiga hari untuk dwell time barang di pelabuhan. Menteri Koordinator Kemaritiman sempat berjanji akan segera membenahi dwell time di Tanjung Priok.
Beberapa langkah-langkah yang akan di ambil oleh Menteri Koordinator Kemaritiman adalah dengan membangun jalur kereta api, memperbanyak "jalur hijau", meningkatkan denda, menyederhanakan aturan, memanfaatkan sistem teknologi informasi, dan berkoordinasi dengan pihak lainnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment