13/12/2015
Kisah Inspiratif : Seorang Ayah Berhasil Kuliahkan 3 Orang Anaknya Dari Hasil Berjualan Air Keliling
BAUBAU - Lelaki yang bernama La Mbolode berumur 54 tahun, warga Kelurahan Lanto, Kecamatan Betoambari Kota Baubau adalah seorang penjual air bersih keliling dengan menggunakan gerobak.
Panas terik matahari kala itu tak membuat La Mbolode
berhenti melangkah.
Keringat yang telah bercucuran membasahi badannya tak
dihiraukan. Kakinya terus melangkah sambil menarik sebuah gerobak yang berisikan
air bersih untuk dijual kepada warga sekitar.
Hasil dari jerih payahnya tersebut, La Mbolode mengaku bisa membiayai tiga orang anaknya hingga tuntas meraih gelar sarjana pada perguruan tinggi di Kendari dan Buton.
“Semuanya saya syukuri kepada Allah, karena saya bisa kuliahkan tiga anak saya dari hasil jualan air ini,” ujar pria 54 tahun tersebut pada Senin 7 Desember 2015.
La Mbolode sendiri mengaku telah memulai berjualan air bersih keliling sejak tahun 1997. Waktu itu dia menjajakan air dari rumah ke rumah dengan harga Rp 200 per jeriken atau Rp 2.000 per gerobak.
Namun setelah PDAM menyediakan air bersih di setiap rumah, ayah dari enam orang anak ini lalu menjual airnya kepada kapal-kapal dagang.
“Saya jual per jerikennya Rp 2.000, satu gerobak ada sepuluh jeriken. Airnya saya ambil di sumur umum di Nganganaumala, kemudian saya jual keliling, saya jual di kapal-kapal dagang ke Wakatobi.” ujar La Mbolode.
La Mbolode sendiri mengakui bahwa pekerjaannya tersebut merupakan pekerjaan kasar, Namun menurut La Mbolode sendiri pekerjaannya tersebut juga merupakan olahraga bagi dirinya.
“Ini memang pekerjaan keras, tapi kalau kita mau umur panjang, kita harus keluarkan keringat, daripada kita hanya duduk dan baring-baring saja di rumah lebih mudah cepat dapat penyakit.” Terang La Mbolode.
Walaupun kini ketiga orang anaknya telah berhasil menjadi guru dan pegawai negeri sipil, La Mbolode tetap menekuni pekerjaannya tersebut.
Ia mengaku akan sangat bangga bila semua anaknya sukses dan mempunyai penghasilan sendiri.
Hasil dari jerih payahnya tersebut, La Mbolode mengaku bisa membiayai tiga orang anaknya hingga tuntas meraih gelar sarjana pada perguruan tinggi di Kendari dan Buton.
“Semuanya saya syukuri kepada Allah, karena saya bisa kuliahkan tiga anak saya dari hasil jualan air ini,” ujar pria 54 tahun tersebut pada Senin 7 Desember 2015.
La Mbolode sendiri mengaku telah memulai berjualan air bersih keliling sejak tahun 1997. Waktu itu dia menjajakan air dari rumah ke rumah dengan harga Rp 200 per jeriken atau Rp 2.000 per gerobak.
Namun setelah PDAM menyediakan air bersih di setiap rumah, ayah dari enam orang anak ini lalu menjual airnya kepada kapal-kapal dagang.
“Saya jual per jerikennya Rp 2.000, satu gerobak ada sepuluh jeriken. Airnya saya ambil di sumur umum di Nganganaumala, kemudian saya jual keliling, saya jual di kapal-kapal dagang ke Wakatobi.” ujar La Mbolode.
La Mbolode sendiri mengakui bahwa pekerjaannya tersebut merupakan pekerjaan kasar, Namun menurut La Mbolode sendiri pekerjaannya tersebut juga merupakan olahraga bagi dirinya.
“Ini memang pekerjaan keras, tapi kalau kita mau umur panjang, kita harus keluarkan keringat, daripada kita hanya duduk dan baring-baring saja di rumah lebih mudah cepat dapat penyakit.” Terang La Mbolode.
Walaupun kini ketiga orang anaknya telah berhasil menjadi guru dan pegawai negeri sipil, La Mbolode tetap menekuni pekerjaannya tersebut.
Ia mengaku akan sangat bangga bila semua anaknya sukses dan mempunyai penghasilan sendiri.
“Saya susah begini yang penting anak saya sukses, ini
motivasi saya, Kalau tinggalkan harta kepada anak, mereka akan menjadi
berantakan. Tapi kalau kita tinggalkan ilmu, mereka akan punya kehidupan yang
baik." Ujar La Mbolode.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment