10/12/2015
Delegasi Asing Kaget Saat Melihat Pemilu Di Indonesia Masih Gunakan Paku
JAKARTA - Para anggota delegasi asing melontarkan sejumlah pertanyaan seputar pelaksanaan pilkada di Indonesia kepada komisioner Komisi Pemilihan Umum.Beberapa hari terakhir terlihat para anggota delegasi asing memang diajak untuk menyaksikan proses pilkada serentak terkait Election Visit Program oleh KPU.
Para anggota delegasi asing juga diajak untuk melihat proses pemungutan suara hingga penghitungan suara di beberapa TPS di Tangerang Selatan.
Selang beberapa waktu timbul pertanyaan dari Won Jung, salah seorang delegasi dari Korea. Dia mempertanyakan cara memilih dengan mencoblos di Indonesia
"Saya lihat di TPS kalian menggunakan paku untuk memilih calon. Kenapa masih memakai paku?" tanya Won Jung ketika penutupan Election Visit Program di Hotel Borobudur pada Rabu malam 9 Desember 2015.
Dia mengaku kaget melihat paku digunakan dalam pemilu di
Indonesia, kemudian dia bercerita bahwa masyarakat Korea pasti akan tersinggung
jika melihat ada paku di kotak suara. Bagi mereka, itu sangat menyakitkan hati.
Pertanyaan Won Jung langsung mendapat jawaban dari Hadar
Nafis Gumay selaku Komisioner KPU. Bahwa sebenarnya Indonesia sudah tidak lagi
menggunakan sistem coblos dan cara memilih sudah diganti dengan cara
memcontreng pada pemilu tahun 2004.
Namun, pada saat itu tingkat surat suara yang tidak sah justru sangat tinggi. Hal itu disebabkan karena pemilih yang mencontreng tidak mencontreng sesuai aturan dan membuat surat suara tidak sah.
hal tersebut membuat surat suara yang seharusnya masuk sebagai bentuk dukungan bagi para kandidat jadi terbuang sia-sia.
"Makanya kami kembali ke cara awal dengan menggunakan paku. Terbukti efektif mengurangi jumlah suara yang tidak sah," Terang Komisioner KPU.
Dunia seluruh ini hanya tinggal dua negara yang menggunakan paku pada saat pemilu, yaitu Kamboja dan Indonesia.
Menurut Hadar Nafis Gumay selaku Komisioner KPU, Menggunakan paku terhitung masih efektif untuk diterapkan di Indonesia walaupun terkesan kuno.
Namun, pada saat itu tingkat surat suara yang tidak sah justru sangat tinggi. Hal itu disebabkan karena pemilih yang mencontreng tidak mencontreng sesuai aturan dan membuat surat suara tidak sah.
hal tersebut membuat surat suara yang seharusnya masuk sebagai bentuk dukungan bagi para kandidat jadi terbuang sia-sia.
"Makanya kami kembali ke cara awal dengan menggunakan paku. Terbukti efektif mengurangi jumlah suara yang tidak sah," Terang Komisioner KPU.
Dunia seluruh ini hanya tinggal dua negara yang menggunakan paku pada saat pemilu, yaitu Kamboja dan Indonesia.
Menurut Hadar Nafis Gumay selaku Komisioner KPU, Menggunakan paku terhitung masih efektif untuk diterapkan di Indonesia walaupun terkesan kuno.
Para anggota delegasi asing tersebut mengapresiasi lokasi TPS
yang bisa dibangun di pinggir jalan, di sekolah, atau di lapangan. Mereka heran
dengan pemungutan suara dalam pemilu di Indonesia yang bisa dilakukan di mana
saja.
Para delegasi asing mendapat banyak kesan dan pengalaman di dalam Election Visit Program tersebut.
Pada penghujung acara, Komisioner KPU menyampaikan bahwa pilkada serentak yang dilakukan tahun ini masih belum terlalu rumit. Sebab, tantangan bagi KPU yang akan semakin rumit adalah dalam pemilihan calon legislatif.
"Coba datang ke sini saat pemilihan legislatif, surat suaranya sebesar koran. Waktu penghitungannya kalau sekarang sampai pukul 15.00 WIB, pileg bisa hitung sampai pukul 03.00 WIB keesokan harinya." terang Komisioner KPU tersebut.
Para delegasi asing mendapat banyak kesan dan pengalaman di dalam Election Visit Program tersebut.
Pada penghujung acara, Komisioner KPU menyampaikan bahwa pilkada serentak yang dilakukan tahun ini masih belum terlalu rumit. Sebab, tantangan bagi KPU yang akan semakin rumit adalah dalam pemilihan calon legislatif.
"Coba datang ke sini saat pemilihan legislatif, surat suaranya sebesar koran. Waktu penghitungannya kalau sekarang sampai pukul 15.00 WIB, pileg bisa hitung sampai pukul 03.00 WIB keesokan harinya." terang Komisioner KPU tersebut.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment