Informasi, Gaya Hidup dan Pengetahuan di Seputar Kita.

03/12/2015

Pecandu Kopi Mungkin Bisa Diobati Dengan Cara Ini.

No comments :
NEWS DUNIA PAGI – Beragam bentuk kopi atau jenis minuman berkafein memang rentan menjadikan kita kecanduan. Namun dari mana kita bisa tahu kebiasaan mengkonsumsi kopi atau kafein telah berlebihan?

Para Ahli Psikolog telah banyak melakukan terapi pada mereka yang mengalami kelainan konsumsi kopi atau kafein dengan sejenis terapi bicara. Kelainan tersebut ditandai dengan Perasaan kegagalan atas upaya penderita mengurangi konsumsi kafein ataupun mengalami ketergantungan fisik yang dampak ketergantungannya sama dengan para pecandu narkoba.

Gabungan tim peneliti dari John Hopkins University Baltimore dan American University Washington DC menyebutkan efek negatif dari ketergantungan tersebut meliputi rasa gugup, cemas, sakit perut dan suasana hati yang tegang. Sehingga Waktu tidur pun jadi berkurang.

"Efek ketagihan itu meliputi sakit kepala, kelemahan, dan mengalami gejala mirip flu," Ungkap tim peneliti.

Sekarang cognitive-behavioural therapy yang sering digunakan mengatasi penyakit kecemasan, digunakan juga untuk membantu mengurangi asupan kafein secara drastis. Terapi tersebut dilakukan bersama konselor terlatih dan pasien diberi buklet terapi yang dibawa pulang.

Sama seperti terapi pada pecandu Narkoba, pasien yang mengikuti program pengurangan kafein, di mana penggunaan kafein pada pasien dikurangi setiap pekan selama lima minggu untuk mengurangi gejala ketergantungan yang tak menyenangkan dengan progres tercatat dalam buku catatan harian.

Selama masa penelitian yang telah dilakukan terhadap 67 orang, peneliti menemukan peserta mengurangi konsumsi kafein hingga 77% dengan sampel air liur yang menguatkan laporan pribadi mereka.

Lebih dari tiga perempat mampu mengurangi konsumsi kopi di bawah 200 mg sehari, setara dengan dua mug kopi instan.

Pada awal studi yang merupakan percobaan modifikasi kafein terkontrol terbesar, pasien mengonsumsi rata-rata sekitar 670 mg dalam sehari.

“Penemuan ini membuktikan terapi yang terdiri dari terapi cognitive-behavioural dan pengurangan kafein bertahap dapat membantu seseorang yang mencari penyembuhan konsumsi kafein bermasalah.” Ujar Professor Laura Juliano dari American University.

Ia juga mengatakan bahwa umumnya para ahli merekomendasikan konsumsi kafein tak lebih dari 400 mg untuk orang dewasa sehat tak hamil. "Namun beberapa peserta studi melaporkan efek negatif konsumsi harian di bawah 400 mg,"

Kafein adalah obat psikoaktif paling banyak digunakan di dunia.

Secara umum, ketika mengonsumsi dosis rendah hingga sedang, misalnya 400 mg, kafein adalah obat yang relatif aman yang memberikan efek seperti tetap terjaga ketika menyetir jarak jauh, dan mungkin efek perlindungan terhadap kesehatan seperti pada penyakit Parkinson’s.

Namun untuk beberapa orang kafein menyebabkan banyak efek tak diinginkan dan penyakit dari beragam dosis, yang mungkin mengharuskan mereka membatasi konsumsi kafein.

No comments :

Post a Comment